Rabu, 20 April 2011

RPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN INTERNALISASI NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN PADA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KOTA MALANG

RIVIU JURNAL :


Judul : Pengembangan Model Pembelajaran Internalisasi Nilai-Nilai Kewirausahaan pada Sekolah Menengah Kejuruan di Kota Malang
Pengarang / penulis : Agung Winarno, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Alamat / sumber jurnal: http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/agung_winarno5.pdf
Review :
Pendidikan yang berbasis kewirausahaan adalah pendidikan yang menerapkan prinsip-prinsip dan metodologi ke arah internalisasi nilai-nilai pada peserta didiknya melalui kurikulum yang terintegrasi dengan perkembangan yang terjadi baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakatnya serta penggunaan model dan strategi pembelajarnn yang relefan dengan tujuan pembelajaranyan itu sendiri. Lembaga pendidikan tidak boleh hanya bertugas melahirkan banyaknya lulusan, akan tetapi yang jauh lebih penting adalah seberapa besar lulusanya itu dapat menolong dirinya sendiri dalam menghadapi tantangan di masyarakat atau dengan kata lain sekolah haruslah meningkatkan kecakapan hidup lulusannya (Anwar,2004)
Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha adalah mereka yang didalam kepribadiannya telah terinternalisasikan nilai-nilai kewirausahaan, yakni kepribadian yang memiliki tindakan kreatif sebagai nilai, gemar berusaha, tegar dalam berbagai tantangan, percaya diri, memiliki self determination atau locus of control.
Kecenderungan sikap atau nilai-nilai kewirausahaan yang dimiliki siswa berdasarkan hasil tes menunjukkan angka yang relatif belum optimal hal ini mengindikasikan bahwa sikap kewirausahaan siswa belum terbentuk dengan baik.
Hasil analisis kurikulum yang digunakan oleh SMK menunjukkan bahwa kompetensi yang ingin dicapai dengan sajian materi pelajaran kewirausahaan, menunjukkan sedikit sekali materi yang diarahkan pada pembentukan sikap/nilai namun lebih kepa penambahan wawasan kewirausahaan dan keterampilan mengelola bisnis.
Bahan ajar yang dipergunakan sebagai referensi guru untuk matadiklat kewirausahaan sangat terbatas, dari yang ada apabila dikaji berdasarkan pembentukan nilai juga relatif terbatas, sebagian buku mendukung penambahan pengetahuan tentang wirausaha serta keterampilan mengelola usaha. Model pembelajaran yang digunakan guru, hasil penelitian juga menunjukkan minimnya variasi dan tidak banyak yang menyentuh penggunaan model yang mengarah pada pembentukan nilai-nilai (afeksi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar