Rumitnya hukum dan aturan yang
menentukan pajak bagi perusahaan asing dan laba yang dihasilkan di luar negeri
sebenarnya berasal dari beberapa konsep dasar.Konsep ini mencakup istilah netralitas
pajak dan ekuitas pajak. Netralitas pajak berarti bahwa pajak tidak
memiliki pengaruh (atau netral) terhadap keputusan alokasi sumber daya. Dengan kata lain, keputusan bisnis didorong oleh fundamental ekonomi ,
seperti tingkat imbalan, dan bukan pertimbangan pajak.
Ekuitas pajak berarti wajib pajak yang menghadapi situasi yang mirip serupa
semestinya membayar pajak yang sama, tetapi terdapat ketidaksetujuan antar
bagaimana menginterpretasikan konsep ini. Dalam kasus ini, laba yang berasal
dari luar negeri harus dikenakan pajak dengan jumlah yang sama dengan
perusahaan lain di negara itu, yaitu berdasarkan tariff pajak negara asing.
KEANEKARAGAMAN SISTEM PAJAK NASIONAL
Suatu perusahaan dapat melakukan bisnis internasional
dengan mengekspor barang dan jasa atau dengan melakukan investasi asing
langsung atau tidak langsung. Pengelolaan yang efektif atas potensi pajak ini
memerlukan pemahaman atas sistem pajak nasional, yang sangat berbeda dari satu
negara ke negara lain. Perbedaan ini mencakup jenis-jenis pajak dan beban pajak
hingga perbedaan dalam pelaporan dan filosofi pengenaan pajak.
Macam – Macam Pajak
Pajak langsung, seperti
pajak penghasilan, mudah untuk dikenali dan umumnya diungkapkan pada laporan
keuangan perusahaan. Yang lainnya, yaitu pajak tidak langsung seperti pajak
konsumsi, tidak dapat dikenali dengan jelas dan tidak terlalu sering
diungkapkan. Umumnya, mereka tersembunyi dalam pos “biaya dan beban lain-lain”.
- Pajak penghasilan perusahaan, mungkin digunakan secara lebih luas untuk menghasilkan pendapatan bagi pemerintah dibandingkan dengan pajak utama lainnya, dengan kemungkinan pengecualian untuk bea dan cukai.
- Pajak Pungutan, adalah pajak yang dikenakan oleh pemerintah terhadap dividen, bunga, dan pembayaran royalti yang diterima oleh investor asing. Sebagai contoh misalkan suatu negara mengenakan pajak pungutan sebesar 10% atas bunga yang dibayarkan oleh obligasi. Apabila pajak ini dikenakan terhadap penerima bunga dari luar negeri, pajak ini umumnya dipungut oleh perusahaan pembayar bunga dari sumbernya, yang kemudian membayarkan hasil pungutan itu kepada pengumpul pajak di negara asal. Karena pajak pungutan dapat menghambat arus modal investasi jangka panjang secara internasional, sering kali pajak ini dimodifikasi melalui perjanjian pajak bilateral.
- Pajak pertambahan nilai, merupakan pajak konsumsi yang ditemukan di Eropa dan Kanada. Pajak ini berlaku untuk total penjualan dikurangi dengan pembelian dari unit penjual perantara. Perusahaan yang membayar pajak ini sebelumny sebagai biaya dapat mengajukan klaim di kemudian hari kepada pihak otoritas pajak.
- Pajak perbatasan, seperti bea cukai dan bea impor, umumnya ditujukan untuk menjaga agar barang domestik dapat bersaing dalam harga dengan barang impor. Dengan demikian , pajak yang dikenakan terhadap impor umumnya dilakukan secara paralel dan pajak tidak langsung lainnya dibayarkan oleh produsen domestik barang yang sejenis.
- Pajak transfer, merupakan jenis pajak tidak langsung lainnya. Pajak ini dikenakan terhadap pengalihan ( transfer ) objek antar pembayar pajak dan dapat menimbulkan pengaruh yang penting terhadap keputusan bisnis seperti struktur akuisisi.
Beban Pajak
Perbedaan dalam beban pajak secara keseluruhan
merupakan sesuatu yang penting dalam bisnis internasional. Banyak pertimbangan
lain yang dapat secara signifikan mempengaruhi beban pajak efektif bagi
perusahaan multinasional.
Perbedaan nasional dalam definisi penghasilan kena
pajak juga merupakan hal yang penting. Misalkan depresiasi, dalam teori
sebagian biaya aktiva dikatakan menjadi kadaluwarsa jika aktiva tersebut habis
digunakan untuk memproduksi pendapatan. Agar sesuai dengan prinsip
kesetandingan, biaya yang kadaluwarsa ini diakui sebagai beban dan dikurangkan
dari pendapatan yang terkait.
Untuk menarik investasi asing, negara-negara industri
kurang maju sering kali mengenakan tarif pajak perusahaan yang lebih rendah
dari pada negara-negara Industri maju. Namun demikian, negara-negara dengan
pajak langsung yang rendah memerlukan dana untuk membiayai pemerintah dan jasa
sosial lainnya seperti halnya negara lain. Oleh karena itu, tarif pajak
perusahaan langsung yang lebih rendah umunya menghasilkan pajak tidak langsung
yang lebih rendah kualitasnya.
Dalam dunia nyata, tarif pajak efektif jarang sekali
sama dengan tarif pajak nominal. Dengan demikian tidaklah tepat untuk
mendasarkan perbandingan antar negara pada tarif pajak wajib saja. Lagi pula,
tarif pajak yang rendah tidak selalu berarti beban pajak yang rendah. Secara
internasional beban pajak harus selalu ditentukan dengan mengamati tarif pajak
efektif.
Sistem Administrasi Pajak
Beberapa sistem penentuan pajak yang digunakan saat
ini :
- Berdasarkan sistem klasik, pajak penghasilan peusahaan atas penghasilan kena pajak dikenakan pada tingkat perusahaan dan tingkat pemegang saham. Pemegang saham dikenakan pajak pada saat laba perusahaan dibayarkan sebagai dividen atau pada saat mereka mencairkan investasinya. Ketika suatu perusahaan dikenakan pajak atas laba yang diukur sebelum dilakukan pembayaran dividen, pemegang saham kemudian dikenakan pajak atas dividen yang mereka terima, maka pendapatan dividen pemegang saham secara efektif telah dikenakan pajak sebanyak dua kali. Sebagai contoh, suatu induk perusahaan di Zonolia (suatu negara fiktif) yang dikenakan pajak penghasilan perusahaan sebesar 33% menghasilkan laba 100 zonos (z) dan membagi dividen sebesar 100% kepada pemegang saham tunggal, yang berada dalam keranjang pajak 30%. Pajak efektif yang dibayarkan atas penghasilan perusahaan ditentukan sebagai berikut :
Laba perusahaan Z 100,00
- Pajak penghasilan sebesar 33% 33,00 = Laba
bersih (dan dividen yang dibayarkan) Z 67,00
Dividen Z 67,00
- Pajak penghasilan pribadi sebesar 30% 20,10
= Jumlah bersih untuk pemegang saham Z
46,90
Total pajak yang dibayarkan atas penghasilan
perusahaan sebesar Z 100,00 :
Pajak penghasilan Z 33,00
Pajak penghasilan pribadi 20,10
Total Z 53,10
- Berdasarkan sistem terintegrasi, pajak perusahaan dan pemegang saham terintegrasi sedemikian rupa sehingga mengurangi atau mengeliminasi pengenaan pajak berganda atas pendapatan perusahaan. Kredit pajak atau sistem imputasi merupakan jenis sistem pajak terintegrasi yang umum. Berdasarkan sistem ini, pajak yang dikenakan terhadap pendapatan perusahaan, tetapi sebagian dari pajak yang dibayarkan dapat diperlakukan sebagai kredit terhadap pajak penghasilan pribadi jika dividen dibagikan kepada para pemegang saham. Sistem pajak ini didukung Uni Eropa dan ditemukan di Austra;ia, Kanada, Meksiko, dan banyak lagi negar Eropa seperti Perancis, Italia dan Inggris.
Untuk melihat bagaimana sistem ini
berjalan, misalkan fakta yang sama dengan induk perusahaan Zonolia yang
digunakan dalam contoh sebelumnya. Asumsikan pula bahwa pemegang saham menerima
kredit pajak sebesar 25% dari dividen yang diterima. Berdasarkan asumsi ini,
total pajak yang dibayarkan ditentukan sebagai berikut :
Pajak perusahaan Z 100,00
- Pajak penghasilan sebesar 33% Z 33,00
= Laba bersih dandividen yang dibayarkan Z 67,00
|
Penghasilan dividen untuk pemegang saham Z 67,00
+ Kredit pajak sebesar 25% Z 16,75
= dividen gross up Z 83,75
Kewajiban pajak penghasilan sebesar 30% Z 25,12
- Kredit Pajak Z 16,75
= Pajak dari pemegang saham Z 8,37
Total pajak yang dibayarkan atas pendapatan perusahaan
sebesar Z 100,00:
Pajak penghasilan Z 33,00
Pajak penghasilan pribadi 8,37
Total Z 41,37
Insentif Pajak Luar Negeri
Banyak negarayang menawarkan insentif pajak untuk
menarik minat investasi luar negeri. Insentif dapat berupa hibah tunai bebas
pajak yang digunakan untuk biaya aktiva tetap dari proses industri baru atau
pengampunan untuk membayar pajak selama beberapa periode waktu (Pembebasan
pajak – tax holiday).
Bentuk pembebasan pajak sementara yang lainnya seperti
pengurangan tarif pajak penghasilan, penagguhan pajak, dan pengurangan atau
penghapusan berbagai jenis pajak tidak langsung . Kebanyakan negara industri maju
menawarkan sejumlah target insentif, seperti pengurangan tarif pajak perusahaan
di Irlandia bagi operasi manufaktur (10%) hingga tahun 2010.
Beberapa negara khususnya yang memiliki sedikit sumber
daya alam, menawarkan pengurangan pajak permanen. Negara-negara yang disebut
surga pajak (tax heavens) ini meliputi :
- Bahama, bermuda dan cayman island yang tidak meiliki pajak samasekali.
- Barbados, yang memiliki tarif pajak yang sangat rendah.
- Gibraltar, Hongkong dan Panama, yang mengenakan pajak terhadap laba yang dihasilkan secara lokal, namun mengecualikan laba dari sumber-sumber luar negeri.
Kompetisi Pajak Yang Membahayakan
Organisasi kerja ekonomi dan pembangunan (organization
for economic cooperation and development – OECD) mencoba untuk menghentikan kompetisi
pajak yang dilakukan oleh beberapa negara surga pajak.
Sebenarnya kompetisi pajak akan bermanfaat jika dapat
membuat pemerintah menjadi lebih efisien. Disisi lain kompetisi itu akan
berbahaya jika mengalihkan pendapatan pajak dari pemerintah yang sebenarnya
memerlukan pendapatan tersebut untuk menediakan jasa yang dibutuhkan oleh
kalangan usaha.
OECD secara khusus mengkhawatirkan bahwa negara-negara
surga pajak akan memungkinkan kalangan usaha untuk menghindari atau mencurangi
pajak negara lain. Sebenarnya yang disebut sebagai anak perusahaan plat nama
(Brass Plate) tidak memiliki pekerjaan nyata yang terkait : Perusahaan tersebut
tidak memiliki kegiatan yang substansial dan hanya menyalurkan transaksi
keuangan melalui negara surga pajak untuk menghindari pajak negara lain. Secara
khusus, OECD mencurigai negara surga pajak yang tidak bersedia untuk membagi
informasi dengan otoritas pajak di negara lain dan yang menerapkan atau
memberlakukan hukum pajak secara tidak wajar atau secara rahasia.
PEMAJAKAN TERHADAP SUMBER LABA DARI
LUAR NEGERI DAN PEMAJAKAN GANDA
Filosofi nasioanl atas pengenaan pajak terhadap sumber
dari luar negeri merupakan hal yang penting dari seorang perencana pajak.
Beberpa negara seperti Prancis, Hongkong, Panama, Afrika selatan, Swiss, dan
Venezuela menerapkan prinsip pemajakan teritorial dan tidak mengenakan pajak
terhadap perusahaan yang berdomisisli didalam negeri yang labanya dihasilkan
dari luar negara tersebut.
Kredit Pajak Luar Negeri
Kreditor pajak luar negeri dapat dihitung sebagai
kredit langsung atas pajak penghasilan yang dibayarkan atas laba cabang atau
anak perusahaan dan setiap pajak yang dipungut pada sumbernya seperti dividen,
bunga, dan royalti yang dikrimkan kembali kepada investor domestik. Kredit
pajak juga dapat diperkirakan jika jumlah pajak penghasilan luar negeri yang
dibayarkan tidak terlampau jelas (ketika anak perusahaan luar negeri
mengirimkan sebagian laba yang bersumber dari luar negeri kepada induk usaha
domestik).
Dividen yang dilaporkan dalam surat pemberitahuan
pajak induk perusahaan harus dihitung kotor (gross – up) untuk mencakup jumlah
pajak ditambah seluruh pajak pungutan luar negeri yang berlaku. Artinya induk
perusahaan domestik menerima dividen yang didalamnya termasuk pajak terutang
kepada pemerintah asing dan kemudian membayar pajak itu.
Kredit Pajak Tidak Langsung luar negeri yang
diperbolehkan (pajak penghasilan luar negeri yang dianggap terbayar) ditentukan
dengan cara sebagai berikut :
Pembayaran dividen (termasuk seluruh pajak pungutan) /
Laba setelah pajak penghasilan luar negeri X pajak asing yang dapat
dikreditkan.